Perbedaan Berat Kotor dan Berat Bersih dalam Logistik

Gambar ini menunjukkan perbedaan antara berat kotor (gross), berat tare, dan berat bersih (net) pada pengiriman logistik, yang tercatat pada sebuah kontainer.

Perbedaan antara konsep berat kotor dan berat bersih sering kali menjadi penentu dalam berbagai aspek pengiriman, seperti perhitungan biaya transportasi, penyusunan dokumen pengiriman, hingga optimalisasi ruang dalam kendaraan pengangkut. Klik tombol di bawah ini untuk menghubungi Tim Bisnis kami dan memperoleh informasi menyeluruh mengenai layanan Deliveree yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam logistik.

Cek Tarif EkspedisiCEK ONGKIRwhatsapp logoWA TIM BISNIS

Apa yang Dimaksud dengan Berat Kotor dalam Logistik dan Pengiriman Barang?

Berat kotor dalam logistik mengacu pada total berat barang yang akan dikirim, termasuk berat barang itu sendiri serta seluruh bahan pengemasan seperti palet, kotak, kayu, plastik, atau bahan lain yang digunakan untuk melindungi atau mengemas barang agar tetap aman selama perjalanan. 

Berat kotor sering kali menjadi faktor utama dalam menentukan biaya pengiriman, karena pengiriman tidak hanya mengangkut barang itu sendiri, tetapi juga bahan-bahan tambahan yang diperlukan untuk menjaga barang tetap utuh selama transportasi. Dalam industri logistik, penghitungan berat kotor sangat penting untuk memastikan bahwa semua elemen yang terlibat dalam pengiriman barang diperhitungkan dengan benar.

Apa Pengertian dari Berat Bersih?

Berat bersih adalah berat barang itu sendiri tanpa memperhitungkan berat bahan pengemasan atau pelindung yang digunakan dalam pengiriman. Ini hanya mencakup barang yang dikirim, seperti produk atau material yang dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain.

Apa Perbedaan Berat Bersih dengan Berat Kotor?

Perbedaan utama antara berat bersih dan berat kotor adalah pada elemen tambahan seperti palet atau kotak yang melindungi barang. Berat kotor akan lebih besar daripada berat bersih, karena pengemasan barang yang diperlukan untuk menjaga keamanannya selama transportasi turut dihitung dalam perhitungan berat kotor. Dalam pengiriman, baik berat kotor maupun berat bersih penting, namun berat kotor biasanya yang lebih banyak digunakan dalam penghitungan biaya pengiriman.

Mengapa Penting untuk Membedakan antara Berat Kotor dan Berat Bersih dalam Pengiriman?

Membedakan antara berat kotor dan berat bersih sangat penting dalam dunia logistik karena kedua jenis berat ini memiliki pengaruh yang berbeda dalam berbagai aspek pengiriman. Berat kotor digunakan oleh perusahaan logistik untuk menghitung biaya pengiriman, terutama ketika biaya tersebut dihitung berdasarkan berat total barang beserta bahan pengemasannya.

Di sisi lain, berat bersih digunakan untuk kebutuhan yang lebih administratif, seperti penghitungan pajak dan bea cukai, serta dalam klaim asuransi, di mana yang dihitung hanya nilai barang yang sebenarnya tanpa memperhitungkan pengemasannya.

Bagaimana Cara Menghitung Berat Kotor Barang dalam Sebuah Pengiriman?

Untuk menghitung berat kotor dalam pengiriman, pertama-tama, Anda harus mengetahui berat barang itu sendiri, yang dikenal sebagai berat bersih. Kemudian, tambahkan berat seluruh bahan pengemasan yang digunakan, seperti kotak, palet, bahan pembungkus plastik, atau bahan pelindung lainnya.

Misalnya, jika barang memiliki berat 50 kg dan pengemasannya, termasuk kotak dan palet, memiliki berat 15 kg, maka berat kotor untuk pengiriman tersebut adalah 65 kg (50 kg + 15 kg).

Bagaimana Berat Kotor dan Berat Bersih Memengaruhi Biaya Pengiriman?

Baik berat kotor maupun berat bersih memainkan peran yang sangat penting dalam perhitungan biaya pengiriman, namun keduanya digunakan untuk tujuan yang berbeda. Biaya pengiriman umumnya dihitung berdasarkan berat kotor karena perusahaan pengiriman tidak hanya membawa barang itu sendiri tetapi juga bahan pengemasannya yang diperlukan untuk melindungi barang selama perjalanan.

Apakah Terdapat Standar Internasional yang Mengatur Penghitungan Berat Kotor dan Berat Bersih?

Ya, ada sejumlah standar internasional yang mengatur penghitungan berat kotor dan berat bersih dalam industri logistik. Organisasi seperti World Customs Organization (WCO) dan International Maritime Organization (IMO) menetapkan pedoman terkait penghitungan berat kotor dan berat bersih, terutama untuk pengiriman internasional.

Apa Saja Jenis Armada yang Tersedia untuk Pengiriman Deliveree?

Deliveree menawarkan berbagai jenis armada yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengiriman Anda, di antaranya:

  • Kendaraan kecil: Untuk pengiriman barang ringan.
  • Truk besar: Untuk pengiriman barang dalam jumlah besar atau ukuran besar.

Informasi lebih lanjut mengenai armada yang tersedia dapat ditemukan langsung melalui aplikasi Deliveree.

ArmadaKapasitasUkuran

Tronton Wingbox

Tronton Wingbox

18.000 kg

L: 9.5 m

W: 2.45 m

H: 2.5 m

Tronton Box

Tronton Box

18.000 kg

L: 9.5 m

W: 2.45 m

H: 2.5 m

Tronton Pickup

Tronton Bak

18.000 hingga 22.000 kg

L: 9.5 m

W: 2.45 m

H: 2.6 m

Fuso Pickup

Fuso Bak

8.000 hingga 10.000 kg

L: 6.6 m

W: 2.35 m

H: 2.45 m

Fuso Berat

Fuso Box

8.000 hingga 10.000 kg

L: 6.2 m

W: 2.35 m

H: 2.35 m

Fuso Ringan

CDD Long

6.000 kg

L: 5.3 m

W: 2.0 m

H: 2.1 m

CDD Pickup

Double Engkel Bak (CDD Bak)

5.000 hingga 8.000 kg

L: 4.4 m

W: 2.0 m

H: 2.0 m

Double Engkel CDD

Double Engkel Box (CDD Box)

5.000 kg

L: 4.4 m

W: 2.0 m

H: 1.9 m

Engkel Pickup

Engkel Bak (CDE Bak)

2.600 kg

L: 3.2 m

W: 1.7 m

H: 1.8 m

Engkel box

Engkel Box (CDE Box)

2.200 kg

L: 3.2 m

W: 1.7 m

H: 1.7 m

Box Kecil

Box Kecil

1.000 kg

L: 2.35 m

W: 1.62m

H: 1.3 m

Pickup

Pickup

1.000 kg

L: 2.35 m

W: 1.62 m

H: 1.3 m

Van

Van

720 kg

L: 2.2 m

W: 1.35 m

H: 1.30 m

Mobil XL

Mobil XL

350 kg

L: 1.4 m

W: 1.1 m

H: 1.15 m

Economy

Mobil

200 kg

L: 1.35 m

W: 0.9 m

H: 0.8 m

Bagaimana Cara Cek Harga Pengiriman di Website Deliveree dengan Fitur Rekomendasi Kendaraan?

Deliveree mempermudah pelanggan untuk mengetahui estimasi harga pengiriman sekaligus memilih kendaraan yang tepat melalui fitur cek ongkir dan Rekomendasi Kendaraan. Berikut langkah-langkahnya:

  • Buka halaman Cek Ongkir Deliveree: Kunjungi halaman Cek Ongkir di website Deliveree.
  • Masukkan alamat penjemputan dan tujuan: Isi informasi lokasi awal dan akhir pengiriman.
  • Pilih atau gunakan fitur rekomendasi kendaraan: Sistem akan memberikan saran kendaraan terbaik berdasarkan detail pengiriman.
  • Masukkan berat dan dimensi barang: Deliveree akan merekomendasikan kendaraan yang paling cocok, mulai dari mobil kecil hingga truk besar.
  • Lihat estimasi harga pengiriman: Estimasi biaya akan muncul setelah semua informasi dimasukkan.

Jika Anda ingin melanjutkan pengiriman, Anda dapat langsung memesan melalui aplikasi.

Jika ada pertanyaan, hubungi layanan pelanggan Deliveree yang tersedia 24/7 untuk bantuan lebih lanjut.

Axel Pangilinan

Head of Business Deliveree, berpengalaman 9+ tahun di logistik. Berfokus pada inovasi strategi bisnis Deliveree.

scroll

Blog ini hanya tersedia di bahasa Inggris . Klik dibawah ini untuk melihat di Inggris.

flag indonesia
Kembali