Dalam dunia logistik, kelancaran pengiriman dimulai sejak awal perjalanan produk, dalam tahap yang biasa disebut first mile. Namun, first mile kerap dihadapkan dengan berbagai tantangan yang dapat menghambat rantai pasokan secara keseluruhan. Banyak bisnis telah membuktikan layanan Deliveree meningkatkan pengiriman first mile mereka. Cek harga Deliveree menggunakan kalkulator di bawah.
Tantangan yang Menghadang Pengiriman First Mile
- Kurangnya Infrastruktur dan Konektivitas: Di area terpencil atau wilayah dengan infrastruktur terbatas, pengambilan barang bisa menjadi mimpi buruk. Jalanan yang buruk, jembatan tua, dan akses internet yang lambat mempersulit pergerakan dan komunikasi di first mile. Hal ini berdampak pada ketidaktepatan waktu dan biaya operasional yang meningkat. Pentingnya Efisiensi Biaya pada Pengiriman First Mile sangat terasa di sini, di mana setiap penghematan dapat mempengaruhi keseluruhan biaya operasional.
- Fragmentasi Industri: Banyaknya pemain kecil dalam bisnis pengumpulan barang, terutama dari sektor pertanian dan perikanan, menyebabkan fragmentasi. Akibatnya, koordinasi menjadi rumit, standar kualitas bervariasi, dan sistem pelacakan sulit diterapkan. Untuk mengatasi ini, Penerapan Teknologi dalam Pengiriman First Mile menjadi krusial untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi.
- Inefisiensi Proses Internal: Prosedur manual, pembaruan data yang lamban, dan kurangnya adopsi teknologi digital masih marak di beberapa sektor. Hal ini memperlambat proses penerimaan, pengemasan, dan dokumentasi barang, sehingga menghambat keberlanjutan first-mile.
- Fluktuasi Volume dan Kurangnya Prediksi: Permintaan yang tidak stabil dan kurangnya peramalan akurat untuk beberapa jenis barang (misalnya hasil panen musiman) membuat perencanaan first-mile menjadi sulit. Kendaraan dan tenaga kerja bisa jadi menganggur saat permintaan rendah, namun kewalahan saat lonjakan terjadi. Detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan menangani ini dapat ditemukan dalam Penjelasan Lengkap Pengiriman First Mile.
- Keterbatasan Tenaga Kerja: Kekurangan supir truk, operator gudang, dan pekerja terampil di beberapa area dapat menghambat first-mile secara signifikan. Selain itu, faktor seperti rendahnya upah dan kondisi kerja yang kurang kondusif turut menambah tantangan dalam perekrutan dan retensi tenaga kerja. Dalam hal ini, penting untuk memahami Peran Penting Pergudangan pada Pengiriman First Mile, karena peningkatan kondisi kerja dan efisiensi dapat menarik lebih banyak tenaga kerja terampil.
- Keamanan dan Keselamatan Barang: Resiko pencurian dan penyelewengan barang masih cukup tinggi pada tahap pengumpulan dan konsolidasi first mile. Dibutuhkan sistem pengawasan dan kontrol yang lebih ketat. Kerusakan barang juga rawan terjadi karena penanganan yang kurang hati-hati. Pengemasan dan penyimpanan yang lebih baik diperlukan. Pengemasan dan penyimpanan yang lebih baik diperlukan untuk meminimalkan risiko ini, serta memahami Perbedaan First Mile, Middle Mile dan Last Mile dapat membantu dalam menentukan fokus keamanan pada setiap tahap.
Menemukan Solusi untuk First Mile yang Gesit
Walaupun tantangan beragam, berbagai solusi inovatif terus bermunculan untuk optimasi pengiriman first mile yang lebih efisien dan lancar. Berikut beberapa pendekatan yang dapat dipertimbangkan:
- Adopsi Teknologi Digital: Platform berbasis cloud, aplikasi manajemen pengiriman, dan integrasi dengan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dapat menyederhanakan proses internal, meningkatkan visibilitas rantai pasokan, dan memungkinkan perencanaan rute yang lebih optimal.
- Kolaborasi dan Konsolidasi: Bergabung dengan jaringan logistik atau bekerja sama dengan penyedia first-mile profesional dapat memberikan akses ke infrastruktur yang lebih baik, tenaga kerja terampil, dan teknologi terkini. Konsolidasi pengambilan barang dari beberapa produsen dalam area yang sama juga dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.
- Investasi Infrastruktur: Pemerintah dan pihak swasta perlu bekerja sama untuk membangun dan memelihara infrastruktur di area terpencil, memastikan konektivitas internet yang optimal, dan mengembangkan jalur transportasi yang lebih baik.
- Standarisasi Proses dan Prosedur First Mile: Standarisasi proses penerimaan, sortasi, klasifikasi, pengemasan, pelabelan, dan pemuatan barang dapat meningkatkan efisiensi. Penerapan protokol dan prosedur baku juga dapat meminimalkan kesalahan manusia. Sertifikasi gudang dan armada angkut agar memenuhi standar kebersihan, suhu, sirkulasi udara yang diperlukan untuk jenis barang tertentu.
- Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja: Program pelatihan untuk supir truk, operator gudang, dan pekerja logistik dapat meningkatkan keterampilan dan produktivitas. Penawaran gaji yang kompetitif dan program pengembangan karier yang menarik juga penting untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik.
- Fleksibilitas dan Inovasi Model Bisnis: Penggunaan jasa pengiriman on-demand, fleksibilitas jam kerja, dan eksplorasi model bisnis seperti crowdsourcing dapat membantu mengatasi fluktuasi volume dan kekurangan tenaga kerja.
- Penerapan Praktik Logistik Hijau: Penerapan konsep Logistik Hijau atau Green Logistics seperti kendaraan listrik, optimalisasi rute untuk mengurangi emisi, dan pemilihan kemasan yang ramah lingkungan dapat berkontribusi pada first mile yang lebih berkelanjutan.
Peran Pemerintah dalam Pengiriman First Mile
Pemerintah memegang peranan penting dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan logistik first mile yang efisien. Beberapa langkah yang dapat diambil pemerintah antara lain:
- Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan, dan fasilitas logistik di daerah-daerah untuk mendukung kelancaran first mile. Infrastruktur yang baik akan mengurangi biaya transportasi.
- Pemberian insentif pajak atau kemudahan perizinan bagi perusahaan logistik dan transportasi yang berinvestasi mengadopsi teknologi maju guna mengotomatisasi dan meningkatkan efisiensi proses first mile.
- Pelatihan dan pengembangan kapasitas SDM logistik, seperti supir truk, kurir, hingga petugas gudang dan manajer logistik. Ini untuk menjawab tantangan kekurangan pegawai terampil di sektor logistik.
- Kemitraan dengan pelaku industri logistik dalam menerapkan inovasi model bisnis dan pemanfaatan teknologi guna menjawab berbagai tantangan unik di first mile.
Melalui intervensi aktif di sisi regulasi, infrastruktur, dan kebijakan ini, pemerintah dapat mendukung agar tantangan first mile dapat diatasi secara sistematis dan berkesinambungan.