Sertifikasi Logistik Halal di Indonesia

Truk-truk pengiriman dengan kontainer bergerak cepat di jalan raya dengan latar belakang pesawat terbang, dan logo halal dengan teks 'SERTIFIKASI LOGISTIK INDONESIA' di sampingnya.

Indonesia memiliki potensi besar dalam industri produk dan jasa halal. Tak cukup hanya produknya yang halal, proses pengantaran dan penyimpanan pun harus halal. Inilah mengapa sertifikasi logistik halal menjadi semakin penting bagi pelaku bisnis di Indonesia. Temukan informasi lebih lanjut tentang layanan Deliveree dalam mendukung logistik dan trucking halal dengan menghubungi Tim Bisnis kami pada tombol email berikut.

Cek Tarif EkspedisiCEK ONGKIRemail tim bisnisEMAIL TIM BISNIS

Mengapa Logistik Halal Perlu Diperhatikan?

Pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH) dan revisinya, Undang-Undang No. 6 Tahun 2023, mewajibkan sertifikasi halal tidak hanya untuk produk makanan, minuman, kosmetik, dan obat-obatan, tetapi juga untuk jasa, termasuk jasa logistik. Mulai 17 Oktober 2024, layanan penyembelihan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, distribusi, penjualan, hingga penyajian makanan dan minuman serta jasa logistik wajib bersertifikat halal.

Selain itu, beberapa alasan mengapa dasar-dasar logistik dan rantai pasok halal perlu diperhatikan antara lain adalah:

  • Membangun Kepercayaan Konsumen: Konsumen muslim Indonesia semakin teliti dalam memilih produk dan jasa yang sesuai dengan keyakinan mereka. Kehadiran sertifikasi logistik halal memberikan jaminan bahwa produk yang mereka konsumsi telah melalui proses penyimpanan dan pengiriman yang higienis dan sesuai syariat Islam. Hal ini tentu meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen.
  • Menembus Pasar Global: Indonesia bercita-cita menjadi pemain terdepan dalam industri halal dunia. Dengan mengimplementasikan logistik halal, produk Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga membuka peluang ekspor ke negara-negara muslim lainnya.

Apa Saja yang Dicakup Sertifikasi Logistik Halal?

Proses logistik yang tersertifikasi halal memastikan bahwa segala aspek penanganan produk, mulai dari penerimaan barang, penyimpanan, pengemasan, hingga pengiriman, memenuhi kriteria kehalalan. Beberapa aspek yang menjadi perhatian, antara lain:

  1. Kebersihan dan sanitasi: Gudang penyimpanan dan alat transportasi harus bersih dan bebas dari najis (kotoran yang diharamkan dalam Islam).
  2. Pemisahan produk: Produk halal harus dipisahkan dari produk non-halal atau produk haram untuk menghindari kontaminasi.
  3. Penggunaan bahan dan peralatan: Bahan kemasan dan peralatan yang digunakan harus terbuat dari bahan yang halal dan tidak terkontaminasi oleh bahan haram.
  4. Kompetensi SDM: Personel yang terlibat dalam proses logistik harus memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang prinsip-prinsip halal.

Bagaimana Cara Mendapat Sertifikasi Logistik Halal?

Ada beberapa langkah untuk mendapat sertifikasi logistik awal, mulai dari persiapan awal, pengajuan permohonan, audit, hingga penerbitan sertifikat halal.

Persiapan Awal

Sebelum mengajukan permohonan sertifikasi, perusahaan logistik perlu mempersiapkan beberapa hal berikut:

  • Membentuk tim manajemen halal: pentingnya strategi manajemen risiko logistik halal sehingga dibutuhkan tim yang akan bertanggung jawab untuk mengelola proses sertifikasi dan memastikan implementasi praktik halal di perusahaan.
  • Mengikuti pelatihan halal: Pelatihan ini akan memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip halal dan proses sertifikasi.
  • Melakukan audit internal: Audit ini akan dilakukan oleh tim manajemen halal untuk menilai kesiapan perusahaan mengikuti proses sertifikasi.

Pengajuan Permohonan

Permohonan sertifikasi dapat diajukan secara online melalui portal Sistem Informasi Halal (SIHALAL) milik BPJPH. Dalam permohonan, perusahaan perlu menyertakan dokumen-dokumen berikut:

  • Data perusahaan: Nama perusahaan, alamat, nomor izin usaha, dan informasi lainnya.
  • Kebijakan dan prosedur halal: Dokumen ini menjelaskan komitmen perusahaan terhadap prinsip-prinsip halal.
  • Manual mutu: Dokumen ini menjelaskan sistem manajemen mutu yang diterapkan di perusahaan.
  • Bukti-bukti implementasi praktik halal: Bukti-bukti ini dapat berupa foto, dokumen, atau laporan.

Proses Audit

Setelah permohonan disetujui, perusahaan akan menjalani proses audit oleh LPH. Proses audit ini akan memakan waktu sekitar 1-2 minggu. Proses audit meliputi:

  • Penilaian dokumen: LPH akan menilai kesesuaian dokumen perusahaan dengan persyaratan halal.
  • Audit lapangan: LPH akan melakukan pemeriksaan langsung di perusahaan untuk memastikan implementasi praktik halal.

Penerbitan Sertifikat

Setelah proses audit selesai, LPH akan memberikan laporan hasil audit kepada BPJPH. BPJPH akan melakukan review laporan dan memutuskan apakah perusahaan berhak mendapatkan sertifikat halal.

Jika perusahaan dinyatakan berhak mendapatkan sertifikat halal, BPJPH akan menerbitkan sertifikat halal dan mengirimkannya kepada perusahaan. Sertifikat halal ini berlaku selama 4 tahun dan dapat diperpanjang. Terdapat berbagai tantangan dan solusi menjaga integritas logistik halal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan.

Tips Sukses Sertifikasi Logistik Halal

Berikut ini adalah beberapa tips untuk meningkatkan peluang keberhasilan sertifikasi logistik halal:

  • Dukungan manajemen: Dukungan penuh dari manajemen puncak sangat penting untuk keberhasilan sertifikasi.
  • Komitmen perusahaan: Perusahaan harus berkomitmen untuk menerapkan praktik halal secara konsisten.
  • Persiapan yang matang: Perusahaan perlu mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengajukan permohonan sertifikasi.
  • Pemilihan LPH yang tepat: Perusahaan harus memilih LPH yang terakreditasi oleh BPJPH.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, perusahaan logistik dapat meningkatkan peluang keberhasilan sertifikasi logistik halal dan meraih manfaatnya.

Manfaat Sertifikasi Logistik Halal

Selain memenuhi kewajiban pemerintah dan meningkatkan kepercayaan konsumen, sertifikasi logistik halal juga memberikan beberapa manfaat lainnya bagi perusahaan, seperti:

  • Meningkatkan pangsa pasar: Dengan menjangkau pasar muslim yang besar, perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhan bisnis.
  • Membangun citra perusahaan: Sertifikasi halal menunjukkan komitmen perusahaan terhadap nilai-nilai Islam, sehingga meningkatkan kepercayaan dan citra positif di mata konsumen. Hal ini juga menunjukkan pentingnya aspek halal pada logistik rantai dingin dan industri lainnya.
  • Meningkatkan efisiensi: Implementasi praktik halal mendorong penerapan standar kebersihan dan sanitasi yang ketat, sehingga mengurangi risiko kerusakan dan kerugian produk.
scroll

Blog ini hanya tersedia di bahasa Inggris . Klik dibawah ini untuk melihat di Inggris.

flag indonesia
Kembali